A. PENGERTIAN MANAJER
Definisi paling umum dari manajer adalah seseorang yang
bekerja dengan atau melalui orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai
aktifitas pekerjaan dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi[1]. Tugas
utama manajer adalah menkoordinasi. Walalupun nampak sederhana, namun dalam
implementasinya kegiatan mengkoordinasi memerlukan kemampuan yang cukup
kompleks. Seorang manajer tidak akan dapat mengkoordinasikan suatu proses
pekerjaan dengan baik, jika manajer tersebut tidak dianut oleh bagian-bagian
atau unit-unit yang akan dikoordinasikan, maka pasti proses koordinasi tidak
akan terjadi. Untuk dapat dianut tentu seorang manajer harus memiliki berbagai
prasyarat agar supaya dapat dianut.
Dianut atau diikuti oleh orang lain adalah kata penting dalam
definisi kepemimpinan, sehingga seseorang yang memilih profesi sebagai seorang
manajer harus memiliki kemampuan untuk dianut oleh orang lain atau dengan kata
lain seorang yang memilih profesi sebagai manajer harus memiliki jiwa
kepemimpinan. Untuk dapat dianut orang harus memiliki reputasi terpercaya, pada
hal-hal tertentu juga harus ditambah dengan kemampuan dan skill yang juga
terpercaya. Sampai disini, terasa sekali bahwa untuk dapat menjalankan fungsi
utama seorang manajer ternyata diperlukan berbagai kompetensi yang kompleks.
Secara teoritis, manajer harus menjalankan fungsi manajemen.
Jika fungsi-fungsi manajemen tersebut tidak dijalankan maka orang tersebut
tidak lagi disebut sebagai seorang manajer. Terdapat banyak istilah yang
digunakan untuk menggambarkan berbagai fungsi manajemen oleh para pakar, namun
demikian secara esensial akan memiliki titik kesamaan. Keseluruhan fungsi
tersebut itu harus dijalankan oleh seorang manajer. Akan sangat ganjil jika
manajer tidak melakukan perencanaan, atau juga akan kelihatan aneh jika manajer
tidak melakukan pengorganisasian, kepemimpinan atau bahkan pengendalian.
Keseluruhan fungsi tersebut wajib dijalankan oleh seorang manajer. Dari
keseluruhan fungsi yang harus dijalankan oleh seorang manajer tersebut, fungsi
kepemimpinan adalah fungsi yang paling banyak memerlukan kemampuan dalam hal
soft skill sedangkan ketiga fungsi lainnya sebagian besar berkaitan dengan hard
skill. Itulah sebabnya fungsi kepemimpinan adalah fungsi yang paling sulit
untuk diajarkan, diantara ketiga fungsi manajemen yang lain.
B. PENGERTIAN MANAJEMEN
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet,
misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.Selain itu Ricky
Griffin manajemen diartikan sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia(1561)
maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya
"mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati
"tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang
berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang
berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari
bahasa Italia.Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris
menjadi ménagement, yang memiliki artiseni melaksanakan dan mengatur[2].
PERBEDAAN MANAJEMEN DAN MANAJER
Perbedaan manajemen dan kepemimpinan adalah Kemimpinan
terjadi setiap saat dan di mana pun asalkan ada seseorang yang berusaha untuk
mempengaruhi perilaku orang lain atau
kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya
Kepemimpinan dapat dipergunakan setiap orang dan tidak hanya terbatas
berlaku dalam suatu organisasi atau kantor tertentu, tidak harus dibatasi oleh
aturar-aturan atau tatakrama birokrasi. Kepemimpinan tidak harus diikat dalam
suatu organisasi tertentu. Kepemimpinan.bisa terjadi di mana saja, asalkan
seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang-orang lain
kearah tercapainya suatu tujuan tertentu.
Manajemen terjadi bila mana pengertian kepemimpinan dibatasi
oleh tatakrama birokrasi atau dikaitkan terjadinya dalam suatu organisasi
tertentu, maka dinamakan manajemen, Fungsi-fungsi seperti perencanaan,
pengaturan, motivasi dan pengendalian senantiasa ada di dalamnya[3].Jadi dapat
terjadi seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan dia mampu
mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang
pemimpin belum tentu harus menyandang jabatan manajer untuk mempengaruhi
perilaku orang lain. Dengan kata lain seorang leader atau pemimpin belum tentu
seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa berperilaku sebagai seorang leader
atau pemimpin.
C. HUBUNGAN MANAJER DAN MANAJEMEN
Manajer dalam hubungan dengan menajemen menjelaskan tentang
substansi tugas yang ada padanya. Pada satu sisi, manajer ada pada posisi tugas
pelaksana kepemimpinan dengan membantu pemimpin memimpin pekerjaan yang
bersifat departemenal. Di sini manajer adalah kepala atau pemimpin suatu
departemen atau unit kerja dalam suatu organisasi. Pada sisi yang bersifat
lebih substansial, manajemen adalah tugas seorang manajer yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas kepemimpinan pada aras manajerial. Tentu tatkala
melaksanakan tugasnya, manajer memanejemeni, tetapi perbedaannya, ialah bahwa
ia memanejemeni tugasnya atas nama pemimpin yang mendelegasikan tugas
manajerial kepadanya.
D. FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu
ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen
pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry
Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen,
yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
Perencanaan (planning)[4] adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan
tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan
itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tak dapat berjalan.
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi
suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada
tingkatan mana keputusan harus diambil.
Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai
dengan perencanaan manajerial dan usaha.
Fungsi manajemen menurut beberapa penulis antara
lain[5] :
1. Ernest Dale: Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Innovating , Representing dan Controlling.
2. Oey Liang Lee : Planning, Organizing, Directing,
Coordinating, Controlling.
3. James Stoner : Planning, Organizing, Leading, Controlling.
4. Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding,
Coordinating, Controlling.
5. Lindal F. Urwich : Forescating, Planning, Organizing,
Commanding, Cordinating,Controlling.
6. Dr. SP. Siagian MPA : Planning, Organizing, Motivating,
Controlling.
7. Prayudi Atmosudirjo : Planning, Organizing, Directing/
Actuating, Controlling.
8. DR. Winardi SE : Planning, Organizing, Coordinating,
Actuating, Leading, Communicating, Controlling.
9. The Liang Gie : Planning, Decision Making, Directing,
Coordinating, Controlling, Improving.
Pada hakekatnya fungsi-fungsi di atas dapat dikombinasikan
menjadi 10 fungsi yaitu :
1. Forecasting (ramalan) yaitu kegiatan meramalkan,
memproyeksikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.
2. Planning (perencanaan) yaitu penentuan serangkaian
tindakan dan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
3. Organizing (organisasi) yaitu pengelompokan kegiatan untuk
mencapai tujuan, temasuk dalam hal ini penetapan susunan organisasi, tugas dan
fungsinya.
4. Staffing atau Assembling Resources (penyusunan personalia)
yaitu penyusunan personalia sejak dari penarikan tenaga kerja baru. latihan dan
pengembangan sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal
pada organisasi.
5. Directing atau Commanding (pengarah atau mengkomando)
yaitu usaha memberi bimbingan saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas
masing-masing bawahan (delegasi wewenang) untuk dilaksanakan dengan baik dan
benar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
6. Leading yaitu pekerjaan manajer untuk meminta orang lain
agar bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
7. Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan tugas atau
pekerjaan agar tidak terjadi kekacauan dan saling melempar tanggung jawab
dengan jalan menghubungkan, menyatu-padukan dan menyelaraskan pekerjaan
bawahan.
8. Motivating (motivasi)[6] yaitu pemberian semangat,
inspirasi dan dorongan kepada bawahan agar mengerjakan kegiatan yang telah
ditetapkan secara sukarela.
9. Controlling (pengawasan) yaitu penemuan dan penerapan cara
dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan
tujuan.
10. Reporting (pelaporan) yaitu penyampaian hasil kegiatan
baik secara tertulis maupun lisan.
Proses pelaksanaan kegiatan manajemen, maka fungsi manajemen
yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan.
Ini adalah fungsi-fungsi ke dalam perusahaan, sedang fungsi manajer ke luar
perusahaan adalah :
1. mewakili perusahaan dibidang pengadilan.
2. ambil bagian sebagai warga negara biasa.
E. TINGKATAN MANAJEMEN
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3
tingkatan yaitu[7]:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari
keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur,
wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat
puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep
untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya.
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian
interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan
memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan
memastikan tercapainyasuatutujuan.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang
telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga
memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup
prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal:
supervisor/pengawas produksi, mandor.
Dilihat dari kegiatan yang dilakukan :
- Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan
unit organisasi, (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll
- Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
F. TINGKATAN MANAJER
Setiap tingkatan
dalam jabatan manajer tersebut akan menjalankan seluruh fungsi manajemen, namun
memiliki titik tekan yang berbeda. Manajer puncak (top managers) tentu akan
menjalankan fungsi perencanaan dan kepemimpinan lebih besar dibandingkan dengan
tingkat manajer di bawahnya, sedangkan manajer tingkat bawah (first-line
manager) akan lebih banyak menjalankan fungsi pengendalian (controlling) dan
pengorganisasian (organizing) dibandingkan dengan tingakatan manajer yang
lain[8].
Dengan berbagai
pekerjaan tersebut maka pimpinan puncak akan lebih banyak terkait dengan
pekerjaan-pekerjaan pada masa yang akan datang,atau pekerjaan-pekerjaan yang
akan dilakukan. Dalam membuat perencanaan misalnya, seorang manajer harus
memiliki pandangan jauh kedepan dan mampu melihat apa yang akan terjadi
terhadap organisasinya pada masa yang akan datang. Demikian pula pada kegiatan
kepemimpinan, manajer harus mampu meyakinkan kepada seluruh orang yang ada
didalam organisasi, tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang,
dan meyakinkan mereka untuk berbuat kearah yang diharapkan tersebut. Jika
dilihat dari jenis pekerjaan yang dilakukan oleh manajer puncak tersebut maka
terlihat bahwa pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya adalah berkaitan dengan
pekerjaan-pekerjaan konseptual, sehingga manajer puncak dituntut untuk
menguasai keterampilan konseptual (conceptual skill).
Keterampilan
|
Fungsi Manajemen
|
|||
Perencanaan
|
Pengorganisasian
|
Kepemimpinan
|
Pengendalian
|
|
Kekuasaan
|
√
|
√
|
||
Mendengarkan
|
√
|
√
|
||
Pengelolaan
pada kelompok dan budaya berbeda
|
√
|
√
|
||
Penyusunan
anggaran
|
√
|
√
|
||
Pemilihan
gaya kepemimpinan yang efektif
|
√
|
|||
Pelatihan
|
√
|
|||
Membangun
tim yang efektif
|
√
|
√
|
||
Mendelegasikan/pemberdayaan
|
√
|
√
|
||
Memotivasi
|
√
|
√
|
||
Mendisiplinkan
|
√
|
|||
Mewawancarai
|
√
|
√
|
||
Memenej
penolakan terhadap perubahan
|
√
|
√
|
||
Memenej
waktu
|
√
|
√
|
||
Mentoring
|
√
|
|||
Negosiasi
|
√
|
|||
Menyediakan
umpan balik
|
√
|
√
|
||
Membangun
budaya organisasi
|
√
|
√
|
||
Mengembangkan
visi
|
√
|
√
|
||
Menyelesaikan
masalah secara kreatif
|
√
|
Tabel 1 Tabel Perbedaan Manajer dan Manajemen
Berbeda dengan manajer menengah (midle managers), yang
sebagian besar berkaitan dengan pekerjaan untuk menjembatani
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh manajer puncak sehingga dapat
diimplementasikan oleh first-line managers, maka sangat diperlukan kemampuan
berhubungan dengan manusia. Kemampuan ini diperlukan karena manajer menengah
berfungsi sebagai penterjemah dari kebijakan-kebijakan yang seringkali belum
mampu dipahami oleh first-line managers karena adanya berbagai kesenjangan
antar tingkatan manajer. Untuk itulah pada manajer menengah ini kemampuan
berhubungan dengan manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan yang akan
sangat membentu dalam menjalankan fungsi manajerialnya.
Sedangkan bagi first-line managers, merupakan manajer yang
bersentuhan langsung dengan jenis pekerjaan dan proses layanan yang harus
ditangani. Kegiatan pengorganisasian dan pengendalian merupakan fungsi
manajemen yang lebih dominan dikerjakan oleh manajer pada level ini. Oleh
karena itu manajer pada level ini memerlukan orang dengan kemampuan teknis
untuk menangani pekerjaan tersebut. Artinya akan lebih baik orang yang
menduduki first-line managers ini adalah orang yang berkecimpung lama dalam
jenis pekerjaan tersebut. Dengan demikian keterampilan teknis (technical skill)
merupakan keterampilan yang dominan diperlukan oleh manajer pada level ini.
Dari tabel 1 terlihat bahwa keterampilan dalam wilayah fungsi
kepemimpinan adalah mendominasi dari keterampilan yang diperlukan untuk menjadi
seorang manajer. Ini mengindikasikan bahwa seorang manajer harus memiliki jiwa
leadership yang baik untuk dapat menjalankan profesi manajerialnya, karena
sebagaian besar kegaiatan manajemen akan memerlukan kemampuan leadership.
Dalam beberapa literatur memang ada yang membedakan antara
manajer dan pemimpin, tetapi dalam kenyataan sehari-hari dalam melaksanakan
profesi manajer atau pemimpin, ternyata kedua hal tersebut (manajer dan pemimpin)
sulit sekali untuk dipisahkan, bahkan seringkali harus menjalankan kedua fungsi
tersebut secara bersamaan.
G. KETERAMPILAN MANAJER
Adapun kriteria dan skill yang harus di miliki adalah :
1. Conceptual skill
Kognitif , wawasan yang dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan
melalui proses pembelajaran ( intelegensia ) yang mampu mentransormasi ide
menjadi kenyataan. Merumuskan Platform baik Visi , Misi dan Programnya.
Kemampuan merumuskan , menganalisis , mendiagnosis , memutuskan dan memilih
tindakan terbaik untuk kepentingan Perusahaan.
2. Human Skill[12]
Kemampuan kemanusiaan , maknanya adalah kemampuan yang
dilahirkan dari sesuatu interaksi , baik individu maupun suatu kelompok yang
dipimpin sehingga pemimpin tidak menganggap dirinya lahir sendiri tetapi dia
muncul dari komunitas sosial yang pada gilirannya mempersatukan nilai – nilai
yang dia miliki pada ranah sosial yang dimilikinya karena pemimpin berada
ditengah – tengah komunitas sosialnya , yang selalu berkaitan , berinteraksi
sehingga pemimpin harus mampu mengenal para anggotanya
3. Diagnostik skill
Kemampuan untuk mendiagnosa , melakukan investigasi ,
identifikasi , dan memutuskan untuk di implementasikan sebagai upaya pemecahan
masalah yang di hadapi
4. Political skill
Kemampuan untuk menguatkan kekuasaannya.Kekuasaan ini
dikuatkan untuk kepentingan organisasi , kekuasaan itu membangun dengan syarat
tanggung jawab , wewenang , dan kepemimpinan oleh karena itu hakikat political
skill adalah mentransformasikan kepemiminan lewat pelaksanaan kemampuan dan
tanggung jawab dari kewajiban seorang pemimpin.
5. Decision making skill
Keterampilan mengambil keputusan dengan tahapan :
Masalah > investigasi > Identifikasi > Formulasi
> Legitimasi
6. Technical skill
Keterampilan teknis lahir dari psikomotorik dan dorongan
emosional , keinginan untuk menjadi terampil & ahli sehingga apa yang
dipikirkan , tindakan membuahkan hasil karya , lahir dari pelatihan , kursus ,
kebiasaan & kebudayaan kerja.
7. Time manajemen skill
Mengatur waktu , menempatkan program dan tindakan sesuai
waktu yang tepat.
8. Managerial skills (entrepreneurial)
yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif
serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.
9. Techological skills
yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang
diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
10. Organisational skills
yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha. Dalam
kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan
tingkat intensitas yang sama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar